MAKALAH TENTANG AKUNTANSI KEUANGAN JASA SISTEM DAN PROSEDUR DANA PERUSAHAAN
PENGANTAR
KEUANGAN AKUNTANSI
SISTEM
DAN PROSEDUR PENGGUNAAN DANA PERUSAHAAN
Oleh kelompok 3 :
1.
ABDURRASITUDIN
2.
ANISA
JULIANA
3.
NILA
PARWANTI
4.
BAIQ
NURDIANA
5.
BAIQ
AYUMIL RAHMATUL
6.
SAHRUN
ROMDNIL
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMKN 1 SIKUR
Alamat:
jln. Raya mataram-sikur km 41
montong borok sikur lombok timur
,
1. SISTEM
DAN PROSEDUR PENGGUNAAN DANA PERUSAHAAN
a) Pembelanjaan
• Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah
sutau usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk
mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan
bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Jadi pada prinsipnya,
pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian
dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Keputusan tentang
sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana tersebut harus digunakan,
merupakan fungsi yang paling pokok bagi manajer keuangan atau manajer
pembelanjaan perusahaan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa manajer keuangan
itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang. Ia harus
mempunyai sejumlah dana untuk membeli dan membayar suatu rekening. Ia juga
harus dapat menilai beberapa alternatif sumber dana untuk menentukan salah satu
yang dianggap paling ekonomis.
Didalam perusahaan
harus dipelihara adanya keseimbangan yang menguntungkan untuk mendukung
perkembangannya. Keseimbangan tersebut terjadi antara kekayaan (aktiva lancar
dan aktiva tetap) di satu pihak dengan utng dan modal (pasiva) di lain pihak,
baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Keseimbangan kuantitatif
adalah keseimbanagan nilai rupiah atara kekayaan dengan utang dan modal yang
memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Sedangakan keseimbangan kualitatif
merupakan keseimbangan antara elemen-elemen kekayaan dengan elemen-elemen utang
dam modal perusahaan.
Penggunaan Dana
Metode penggolongan
untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek
dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditujukan sebagai
aktiva lancar. Aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan dan jangka pendek
menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi
uang tunai/kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Dana jangka
pendek ini sangat penting kegiatan perusahaan sehari-hari, sekaligus
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar.
Investasi yang paling
besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan
investasi jangka panjang. Ini berarti bahwa penggunaan jangka panjang tersebut
meliputi elemen-elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas selama
periode satu tahun, seperti tanah, pabrik, dan peralatan.
Penggunaan Dana Jangka
Pendek
1. Kas
Sejumlah dana yang ada
dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji dan
rekening-rekening lainnya. Dari sejumlah kas yang dipegang oleh manajer, tidak
selruhnya berwujud uang tunai, tetapi berwujud cek yang setiap saat dapat
diuangkan di bank.
Dalam pengelolaan kas
terdapat suatu prinsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Prinsip tersebut
adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan dan
memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Tugas
manajer keuangan yaitu mengetahui aliran kas dan anggaran kas. Manajer keuangan
bertanggung jawab membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilaman
diperlukan dan memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
2. Surat-surat Berharga
Manajer keuangan yang
sedang memelihara keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas mempunyai
alternatif untuk cenderung memegang jumlah kas yang lebih besar, ia dapat
menginvestasikan kas tersebut ke dalam surat-surat berharga yang dapat
mengfashilkan bunga. Salah astu jenis surat berharga yang banyak beredar di
Indonesia adalah sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat
deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank
komersial. Jumlah uang dan jangka jatuh temponya berbeda-beda.
3. Piutang
Untuk mempertahankan
pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang
memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi
perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepda
pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
4. Persediaan
Bagi perusahaan yang
memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara
cepat, harus mempunyai sejumlah investasi di situ. Investasi tersebut dapat
dilakukan secara terus menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang
dalam proses atau barang setengah jadi dan persediaan barang jadi.
Penggunaan Dana Jangka
Pnjang
Untuk perusahaan
manufaktur, sebagaian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk
aktiva tetap jangka panjang. Ini diperlukan untuk mengolah bahan menjadi produk
jadi. Aktiva tetap tersebut dapat berupa :
1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan
aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Luas tanah ini tidaka
akan berpengaruh pada pajak pendapatan meskipun dapat dikenai dengan pajak yang
lain.
2. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan
harus ditentukan umurnya. Kemudiaan perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana
setiap tahun dari penghasilannya. Pada saat bangunan tersebut habis umurnya,
perusahaan dapat membeli bangunan baru yang sama dengan menggunakan dana yang
sudah berkumpul sekian tahun.
3. Peralatan yang dimiliki peruashaan berupa
mesin, alat angkut, dan peralatan lainnya yang dipakai dalam produksi. Semua
peralatan tersebut juga perlu disusut karena daya gunanya semakin lama semakin
berkurang dan penyusutan ini akan berpengaruh pula pada pembayaran pajak
pendapatan.
Analisis Investasi
Ktiva Tetap
Setiap investasi dana
perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut
bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi kontribusi yang cukup baik
terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Terdapat tiga metode analisis investasi
yaitu :
a. Metode net present
value (NPV)
b. Metode internal rate
of return (IRR)
c. Metode pay off
period (POP)
Dua metode pertama, net
present value dan internal rate of return mengukur efisiensi investasi dai
aspek penggunaan uang, sedang metode ketiga, pay off period mengukur efisiensi
dari aspek waktu.
Metode net present
value dan internal rate of return dalam penerapannya dipakai konsep time value
of money. Konsep bunga berbunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari
masalah time value of money ini.
Berdasarkan konsep
berbunga ini, bila waktu berjalan nilai uang akan semakin bertambah. Sebagai
contoh, kita mempunyai uang Rp 100.000,00 bila tingkat bunga sebesar 15% per
tahun, maka nilai uang setahun mendatang akan menjadi sebesar Rp 115.000,00
pada tahun kedua nilai uang itu akan menjadi Rp 132.250,00.
Masalah time value of
money dipengaruhi oleh tiga faktor. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Nilai uang pada saat
ini (present value)
b. Nilai uang yang akan
datang
c. Tingkat bunga
(tingkat of return)
Sumber Dana
Jika ditinjau dari
asalanya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
1. Berasal dari dalam
perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut
pembelanjaan intern, yang meliputi :
• Penggunaan laba
perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yang
tidak dibagi/ditahan
2. Berasal dari luar
perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut
pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
• Dana dari pemilik.
Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham dan pembelanjaannya disebut
pembelanjaan sendiri.
• Dana dari
utang/pinjaman yang dapat berupa utng jangka pendek dan utang jangka panjang.
Pemihan Sumber Dana
Ada dua sumber dana
yaitu dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan. Berikut beberapa
kelebihan dan kelemahan dari kedua sumber dana tersebut.
• Dari dalam perusahaan
Kebaikan :
1. Dapat digunakan
sewaktu-waktu
2. Tidak ada kewajiban
membayar bunga
3. Tidak ada kewajiban
mengembalikan
Kelemahan :
1. Jumlah dana sangat
terbatas
2. Perusahaan
dihadapkan pada pilihan untuk digunakan sendiri atau digunakan untuk hal lain
yang lebih menguntungkan
• Dari luar perusahaan
Kebaikan :
1. Jumlah dana tidak
terbatas
2. Dapat diperoleh dari
berbagai sumber
3. Bersifat fleksibel
Kelemahan :
1. Perusahaan dikenakan
beban utang dan dividen untuk saham
2. Ada kewajiban untuk
mengembalikan utang
Masalah pemilihan
sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mngusahakan keseimbangan
agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih
adalah :
1. Menggunakan dana
intern saja
2. Menggunakan dana
ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dan
ekstern dengan mencari pinjaman/kredit
4. Menggunakan dana
ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5. Menggunakan dana
intern dan ekstern
Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah
memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah
tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika
digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan
pada sektor mlain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan
menghadapi masalah seperti itu, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan
prinsip opportunity cost yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik
sendiri yang dipakai sendiri.
Sumber Dana Ekstern
Pada umumnya kredit
dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Kredit jangka pendek
adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Termasuk kredit
jangka pendek ini adalah :
• Kredit rekening Koran
• Kredit belening
• Kredit wesel
• Kredit penjual
• Kredit pembeli
• Aksep
2. Kredit jangka
panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Termasuk
dalam kredit jangka panjang :
• Hipotik
• Obligasi
• Kredit bank
• Kredit dari negara
lain
Optimisasi Modal
Sebagai pedoman untuk
menentukan batas waktu antara kredit jangka pendek dengan kredit jangka panjang
adalah periode satu tahun. Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit
jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan
faktor-faktor berikut ini :
1. Bunga kredit jangka
pendek
Biasanya, beban bunga
kredit jangka pendek ini lebih besar daripada beban bunga kredit jangka panjang
2. Bunga kredit jangka
panjang
3. Bunga simpanan bank
Bunga simpanan bank ini
merupakan bunga yang diterima oleh seseorang apabila ia menyimpankan uangnya di
bank
4. Jangka waktu
pemakaian modal
Jangka waktu pemakaian
modal ini bisa dalam beberapa bulan atau bias lebih dari satu tahun
5. Jangka kritis
Yang dimaksud dengan
jangka kritis adalah jangka waktu di mana penggunaan modal asing jangka pendek
biasanya (beban bunganya) sama besar dengan apabila preusahaan menggunakan
modal asing jangka panjang
Adapun kriteria yang
bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit jangka pendek atau
kredit jangka panjang ada dua macam yaitu :
a. Jangka kritis
b. Beban bunga
Dari segi beban bunga
manakah yang lebih rendah, itulah yang dipakai. Dan harus dihitung pula
pemanfaatan modal atau simpanan yang diterima dari modal yang tidak digunakan
sejak berakhirnya jangka waktu penggunaan sampai dengan berakhirnya masa
kredit.
Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan
oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak”
untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan
(feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4 C, yaitu
:
1. Capital
Capital atau modal ini
merupakan salah astu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk
mendapatkan kredit perusahaan sekurang-kurangnya harus memiliki modal sebesar
25% dari jumlah kredit.
2. Capability
Capability ini
merupakan kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan
membayar bunga. Hal ini dapat dibuktikan dengan neraca perusahaan.
3. Collateral
Collateral ini
merupakan syarat di mana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin
dengan harta tetap sekurang-kurangnya bernilai 150% dari jumlah kredit.
4. Character
Character ini
dimaksudkan sebagai sifat pimpinan perusahaan karena dialah yang bertanggung
jawab terhadap pengembalian kredit.
Kredit Kelayakan
Kredit ini tidak harus
dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari
pemberi kerja (bouwher). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari
kontrak kerja yang ditandatangani.
Likuiditas Dan
Solvabilitas
1. Likuiditas adalah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Pada pokoknya,
kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua macam,
yaitu :
a. Mampu membayar
utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas badan
usaha
b. Mampu membiayai
operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan
Untuk menentukan
likuiditas dapatlah digunakan dua rumus berikut, dengan mencari current ratio
dan quick ratio.
Rumus Current Ratio =
Aktiva Lancar : Utang Lancar
Rumus Quick Ratio =
Aktiva Lancar – persediaan : Utang Lancar
Aktiva lancar adalah
aktiva/kekayaan peruashaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam bentuk uang
tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancar ini :
• Kas
• Bank
• Surat-surat berharga
• Piutang
• Persediaan barang
Utang lancar adalah
semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick ratio adalah untuk
mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang
tunai.
2. Solvabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan
dilikuidasi/dibubarkan. Untuk menentukan solvabilitas dapatlah digunakan rumus
sebagai berikut :
Solvabilitas = Total
Aktiva : Total Utang
Utang perusahaan yang
dimasukkan dalam rumus tersebut meliputi baik utang jangka pendek (utang
lancar) maupun utang jangka panjang. Sedangkan total aktiva adalah semua
kekayaan perusahaan, meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Ini dapat dilihat
dalam neraca sisi debet.
Apabila perusahaan
mampu memenuhi semua kewajibannya pada saat dibubarkan, berarti perusahaan
tersebut dalam keadaan solvabel. Sedangkan kalau perusahaan tidak mampu
memenuhinya, dikatakan insolvabel.
Dengan demikian,
ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan mempunyai beberapa
kemungkinan :
a. Solvable – likuid
b. Insovabel – likuid
c. Solvabel – illikuid
d. Insolvabel –
illikuid
Apa Yang Dimaksud
Sistem dan Prosedur Penggunaan Dana Perusahaan?
Apa yang Dimaksud
Sistem dan Prosedur Penggunaan Dana Perusahaan? – Didalam suatu perusahaan,
manajemen selalu dihadapkan pada masalah bagaimana mempergunakan dana yang ada
dengan sebaik-baiknya, jadi berkaitan dengan penggunaan dana agar sasaran
perusahaan bisa dicapai dan bagaimana mendapatkan dana tambahan untuk memenuhi
kebutuhan dan peluan (opportunity) yang dihadapi perusahaan, jadi lebih
berkaitan pada sumber dana.
Oleh karena itu sebagai
pelengkap laporan keuangan kita sebaiknya menyusun pula laporan sumber dan
penggunaan dana. Dengan demikian kita bisa mengetahui apakah perusahaan sedang
berkembang atau mengalami masalah dalam dana.
Disamping itu kita bisa
mengetahui bagaimana manajemen selama satu periode mempergunakan dana
perusahaan dan dari mana saja dana itu di dapatkan.
PELAJARAN YANG
BERKAITAN:
• Apa Pentingnya Informasi Naik
Turunnya IHSG Bagi Investor?
• Buatlah Jurnal Penjualan Konsinyasi
Dengan Menggunakan Metode Laba Tidak Terpisah!
• Apa Saja Unsur-Unsur Administrasi
Perkantoran?
• Jelaskan Dengan Singkat Mengenai Keuntungan
Penyelenggaraan Akuntansi Bagi Pihak Ekstern Perusahaan!
• Menjelaskan Pengertian Aktiva Tetap!
• Buatlah Contoh soal Cara Membuat
Neraca Lajur dan Penjelasannya!
Kalau kita melihat
posisi keuangan perusahaan pada satu periode (Neraca), maka jelaslah bahwa:
1. Dana yang diperoleh perusahaan
pertama-tama berasal dari investor/pemilik, selai itu dana diperoleh juga dari
kreditur.
2. Dana yang dimiliki perusahaan
dipergunakan untuk memiliki harta perusahaan.
Sehingga jelaslah bahwa
seorang manajer keuangan bertanggung jawab akan:
1. Keputusan Pembelanjaan.
Yaitu keputusan yang
harus diambil berkenaan dengan sumber dana yang dibutuhkan perusahaan
2. Keputusan Investasi.
Yaitu berkaitan dengan
pengaturan penggunaan dana agar resiko usaha yang dihadapi seminimal mungkin.
3. Keputusan Operasi.
Yaitu bagaimana dana
yang diperlukan dapat terpenuhi dan bagaimana dana tersebut dioperasikan untuk
mencapai sasaran perusahaan.
Jadi untuk mengetahui
darimana saja sumber keuangan perusahaan berasal dan untuk apa saja dana yang
dipergunakan, kita bisa melihatnya dengan membandingkan neraca awal periode
dengan neraca akhir periode.
Komentar
Posting Komentar